- Nilai respon korban, jika perlu mintalah pertolongan.
- Buka jalan nafas, gunakan teknik tekan dahi angkat dagu atau perasat pendorongan rahang bawah (jaw thrust maneuver).
- Lakukan pemeriksaan nafas, lihat, dengar dan rasakan selama 3-5 detik.
- Jika korban tidak bernafas, posisikan mulut penolong sedemikian rupa sehingga seluruh mulut atau hidung (keduanya pada bayi dan anak) tertutup rapat, tidak ada udara yang bocor. Jepitlah dengan baik ke dua cuping hidung korban sehingga udara tidak bocor, jangan menariknya.
- Berikan 2 kali bantuan pernafasan awal (1,5 - 2 detik untuk dewasa dan 1 - 1,5 detik untuk bayi dan anak). Tiupannya harus merata dan jumlahnya cukup (dada bergerak naik).
- Bila udara ternyata tidak masuk maka upayakan reposisi untuk membuka jalan nafas, lalu tiup kembali. Bila tidak masuk juga maka penolong harus menganggap ada sumbatan jalan nafas, sehingga harus kembali ketindakan .
- Lakukan pemeriksaan nadi karotis selama 5 - 10 detik.
- Jika nadi karotis berdenyut maka teruskan pemberian nafas buatan sesuai dengan kelompok usia korban.
- Nilai pernafasan yang kita berikan apakah sudah cukup baik, hal ini ditandai dengan gerakan naik turunnya dada dengan baik.
- Bila upaya memberikan nafas buatan gagal maka upayakan memposisikan kembali kepala korban, nilai juga kemungkinan adanya sumbatan.
Kamis, 17 Mei 2012
tekhnik nafas buatan
terjadang kita menjumpai peristiwa yang mengakibatkan korban tidak dapat benafas sehingga kita mempunyai inisiatif untuk memeriksa apakah korban masih bernafas atau tidak? di sini kita akan mebahas apa saja tekhnik-tekhnik pemberian nafas buatan. berukut adalah Teknik Pemberian Bantuan Pernafasan pada pelaksanaan adalah:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar